Strategi Branding untuk membuat dapur tetap ngebul menjadi hal yang penting bagi para pelaku bisnis untuk menjawah tantangan zaman. Dalam berbisnis baik offline maupun online, branding merupakan cara agar orang lain mau membeli produk kita, baik berupa barang maupun jasa. Kita harus mengetahui value apa yang kita ingin tawarkan ke publik. Jika orang sudah yakin dengan kita, mereka akan melakukan transaksi kepada kita.
Beberapa langkah untuk melakukan strategi branding:
1. Menentukan Tujuan Melakukan Branding
Sebelum melakukan berbagai tahapan proses branding, satu hal yang perlu Anda ketahui, apa tujuan Anda melakukan branding. Apakah untuk memperkenalkan produk baru pada masyarakat, melakukan promosi, atau meningkatkan penjualan serta memperluas pasar? Karena proses branding pada produk atau perusahaan baru berbeda dengan produk atau perusahaan yang sudah lama berdiri dan terkenal di masyarakat. Oleh karena itu penting untuk mengetahui apa tujuan utama dalam melakukan proses branding.
2. Memilih Image Untuk Produk
Image yang tertuang pada logo adalah sebuah identitas yang konsisten dan solid bagi sebuah bisnis. Kemampuan untuk menunjukan konsistensi terhadap branding yang tertera pada logo atau image inilah yang juga akan menunjukkan tingkat loyalitas dari beberapa pengunjung dan pelanggan. Buatlah image atau logo yang sederhana, informatif, unik, sekaligus mudah membuat khalayak selalu teringat. Dengan logo yang seperti ini, akan mempermudah branding consultant untuk melakukan proses branding terhadap produk Anda.
3. Menentukan Nilai Lebih Dari Sebuah Produk
Mengetahui nilai lebih dari sebuah produk sangatlah penting. Karena nilai lebih atau keunggulan dari sebuah produk ini akan mempermudah proses branding atau pemasaran. Nilai lebih ini pula yang akan menjadi pembeda dengan produk sejenis dari pesaing.
4. Menentukan Budaya
Biasanya, sebuah perusahaan akan menerapkan budaya tertentu pada produk-produk mereka yang senantiasa konsisten untuk khalayak. Penampilan budaya yang selalu konsisten inilah yang nantinya akan terus melekat di ingatan para pelanggan. Sehingga mereka akan mencari produk Anda ketika menginginkan produk sejenis yang banyak beredar di pasaran. Oleh sebab itu, bangunlah budaya yang positif terhadap produk Anda. Karena sisi budaya positif ini akan dengan mudah membuat konsumen dekat dan kenal sehingga mempermudah untuk melakukan proses pemasaran.
5. Menentukan Strategi Pemasaran
Setelah keempat tahapan di atas selesai, langkah selanjutnya yang akan mereka lakukan adalah melakukan strategi pemasaran. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, baik melalui cara online ataupun offline.
6. Buat situs web pribadi
Memiliki situs web pribadi akan segera menjadi setara dengan kartu kunjungan. Bagian terbaik tentang ini adalah bahwa Anda dapat memodifikasi informasi saat Anda maju dalam hidup.
Jangan biarkan perkembangan Web mengintimidasi Anda dengan tidak melakukan hal ini. Membuat situs web bukanlah ilmu roket, setiap melek komputer dapat membuatnya menggunakan WordPress atau Wix. Anda harus memilih domain dengan nama depan dan belakang Anda diikuti dengan ekstensi domain .com atau .me.
7. Gunakan Google My Business (GMB)
Google meluncurkan fitur ini pada Juni 2014, tetapi tidak banyak yang menyadarinya. GMB adalah alat gratis untuk mengelola kehadiran bisnis online di Google. Menjadi properti Google yang satu ini hampir seketika mulai peringkat dan pada akhirnya akan menempati posisi pertama hasil Google untuk nama Anda.
Karena itu, ini tidak dianjurkan untuk semua. Satu idealnya harus memiliki daftar GMB hanya jika mereka mengklasifikasikan diri mereka sebagai bisnis. Ini sangat ideal untuk guru, freelancer, dokter, pelatih, pembicara publik atau siapa saja yang secara langsung terlibat dengan orang.
GMB juga bisa menjadi platform bagi orang baru untuk menemukan Anda. Daftar yang dioptimalkan dengan baik akan memulai peringkat untuk kata kunci terkait bisnis dan membantu Anda menjangkau orang-orang di luar jaringan Anda saat ini.
Semoga strategi branding yang telah kami paparkan di atas bermanfaat untuk Anda.